Ada banyak hal yang ga bisa dijelasin di dunia ini. Seperti duluan mana ayam sama telur, kenapa cewek punya air bag sementara cowok punyanya pisang (Yang ini ga penting) dan alasan kenapa gue nulis postingan ini, semuanya adalah hal hal yang ga bisa dijelasin di dunia ini. Atau seenggak-enggaknya belum ada penjelasannya.
Untuk hal hal yang memang "tidak memiliki penjelasan", gue selalu mengaitkannya dengan cosmological coincidence, yang artinya sendiri kebetulan kosmik, which means suatu keadaan dimana semesta berkonspirasi untuk menjadikan sesuatu (atau suatu kejadian, mungkin) bisa terjadi, atau dengan penjelasan yang paling pendek; Kehendak Tuhan.
Gue sering mengalami cosmological coincidence, dan sampai saat ini gue gak pernah bisa ngerti kenapa hal itu bisa terjadi. Alur ceritanya selalu seperti ini; gue gak ngerti apa-apa - kemudian tiba tiba cosmological coincidence itu terjadi-kemudian gue sekarang cengar cengir sendiri tapi masih ga ngerti apa-apa. Gitu terus sampai tugu Monas pindah ke Bali.
Salah satu cosmological coincidence yang paling gue inget adalah ketika gue smp, gue pernah stalking salah satu facebook anak cewe dari SMP lain di kota gue. Karena gue tipe cowok yang mudah tertarik dengan foto profil, gue pun nge-add dia di fb, berharap bisa kenalan lebih jauh, yang sayangnya hingga postingan ini dibuat kayaknya dia belum accept deh.
Waktu itu, gue beneran naksir sama cewek ini, gue liatin hampir seluruh foto di album foto fb nya, gue baca hampir setiap status di fbnya, bahkan gue juga liat ke list friend dia, yang hampir seluruhnya ga gue kenal. Tapi gue lakukan hal itu, dan kagetnya lagi, gue senang melakukannya. Ternyata gue pernah jadi aneh gara gara facebook.
Karena saat itu gue kelas 9, gue dipaksa orang tua buat ikutan les, karena takut kalau gue saking gobloknya malah mengacaukan ujian kelulusan gue dan malah jadi pengangguran di usia 16 tahun. Karena saat itu gue juga ga mau jadi pengangguran karena putus sekolah, gue pun mengiyakan perintah orang tua gue. Gue ikut les ke salah satu bimbingan les kecil di tempat gue, yang salah satu gurunya sendiri adalah guru fisika gue waktu itu. Gue les di tempat bernama Entrance, wajar kalau kalian ga pernah denger, karena waktu itu gue juga ga menyangka kalo tempat ini adalah tempat les, karena terkadang atmosfernya leboh mirip sama tpq, tapi karena murah dan tempatnya deket, gue pun setuju-setuju aja disuruh masuk ke tempat les ini.
Ketika gue masuk kesitu, gue sebenernya ga berharap bahwa akan ada banyak anak dari SMP gue, karena itu, ketika gue melihat banyak wajah asing di tempat les ini, gue ga terlalu ambil pusing, "Nanti palingan kenal juga", begitu pikir gue dalam hati.
ketika gue sedang melihat keadaan, saat itulah cosmological coincedence mengguncang gue, gue melihat wajah yang tidak asing-namun pertama kali gue lihat di kehidupan nyata, gue mengerjapkan mata, takut kalo tiba tiba gue berimajinasi berlebihan, tapi ternyata engga, cewek yang gue taksir waktu itu lewat facebook ternyata satu les-lesan dengan gue. Lebih kagetnya lagi, ternyata saat pembagian kelas les, gue sekelas sama dia. Gimana ga makin seneng coba?
untuk kalian yang berpikir bahwa kisah ini bisa lebih jauh, jawabannya engga. Gue ga cocok sama dia dikehidupan nyata. Dia ternyata beda, ga kayak di media sosial, gue juga gitu, lebih jelek di kehidupan nyata dibanding di media sosial. Selama setahun itu gue kenal sama dia, ga ada perkembangan berarti di kehidupan kami berdua. Meskipun setelahnya gue juga satu SMA dengan dia, dan bahkan sempat sekelas lagi sama dia, tetap juga ga ada perkembangan berarti. Meskipun kami dipertemukan oleh cosmological coincedence, kami ga dipertemukan untuk berjodoh, hanya untuk saling bersilang jalan. Maka dari itu gue pun meneruskan langkah, berharap di masa depan akan ada lebih banyak cosmological coincedence selanjutnya.\\
Untuk hal hal yang memang "tidak memiliki penjelasan", gue selalu mengaitkannya dengan cosmological coincidence, yang artinya sendiri kebetulan kosmik, which means suatu keadaan dimana semesta berkonspirasi untuk menjadikan sesuatu (atau suatu kejadian, mungkin) bisa terjadi, atau dengan penjelasan yang paling pendek; Kehendak Tuhan.
Gue sering mengalami cosmological coincidence, dan sampai saat ini gue gak pernah bisa ngerti kenapa hal itu bisa terjadi. Alur ceritanya selalu seperti ini; gue gak ngerti apa-apa - kemudian tiba tiba cosmological coincidence itu terjadi-kemudian gue sekarang cengar cengir sendiri tapi masih ga ngerti apa-apa. Gitu terus sampai tugu Monas pindah ke Bali.
Salah satu cosmological coincidence yang paling gue inget adalah ketika gue smp, gue pernah stalking salah satu facebook anak cewe dari SMP lain di kota gue. Karena gue tipe cowok yang mudah tertarik dengan foto profil, gue pun nge-add dia di fb, berharap bisa kenalan lebih jauh, yang sayangnya hingga postingan ini dibuat kayaknya dia belum accept deh.
Waktu itu, gue beneran naksir sama cewek ini, gue liatin hampir seluruh foto di album foto fb nya, gue baca hampir setiap status di fbnya, bahkan gue juga liat ke list friend dia, yang hampir seluruhnya ga gue kenal. Tapi gue lakukan hal itu, dan kagetnya lagi, gue senang melakukannya. Ternyata gue pernah jadi aneh gara gara facebook.
Karena saat itu gue kelas 9, gue dipaksa orang tua buat ikutan les, karena takut kalau gue saking gobloknya malah mengacaukan ujian kelulusan gue dan malah jadi pengangguran di usia 16 tahun. Karena saat itu gue juga ga mau jadi pengangguran karena putus sekolah, gue pun mengiyakan perintah orang tua gue. Gue ikut les ke salah satu bimbingan les kecil di tempat gue, yang salah satu gurunya sendiri adalah guru fisika gue waktu itu. Gue les di tempat bernama Entrance, wajar kalau kalian ga pernah denger, karena waktu itu gue juga ga menyangka kalo tempat ini adalah tempat les, karena terkadang atmosfernya leboh mirip sama tpq, tapi karena murah dan tempatnya deket, gue pun setuju-setuju aja disuruh masuk ke tempat les ini.
Ketika gue masuk kesitu, gue sebenernya ga berharap bahwa akan ada banyak anak dari SMP gue, karena itu, ketika gue melihat banyak wajah asing di tempat les ini, gue ga terlalu ambil pusing, "Nanti palingan kenal juga", begitu pikir gue dalam hati.
ketika gue sedang melihat keadaan, saat itulah cosmological coincedence mengguncang gue, gue melihat wajah yang tidak asing-namun pertama kali gue lihat di kehidupan nyata, gue mengerjapkan mata, takut kalo tiba tiba gue berimajinasi berlebihan, tapi ternyata engga, cewek yang gue taksir waktu itu lewat facebook ternyata satu les-lesan dengan gue. Lebih kagetnya lagi, ternyata saat pembagian kelas les, gue sekelas sama dia. Gimana ga makin seneng coba?
untuk kalian yang berpikir bahwa kisah ini bisa lebih jauh, jawabannya engga. Gue ga cocok sama dia dikehidupan nyata. Dia ternyata beda, ga kayak di media sosial, gue juga gitu, lebih jelek di kehidupan nyata dibanding di media sosial. Selama setahun itu gue kenal sama dia, ga ada perkembangan berarti di kehidupan kami berdua. Meskipun setelahnya gue juga satu SMA dengan dia, dan bahkan sempat sekelas lagi sama dia, tetap juga ga ada perkembangan berarti. Meskipun kami dipertemukan oleh cosmological coincedence, kami ga dipertemukan untuk berjodoh, hanya untuk saling bersilang jalan. Maka dari itu gue pun meneruskan langkah, berharap di masa depan akan ada lebih banyak cosmological coincedence selanjutnya.\\
Komentar
Posting Komentar