Menjadi salah satu anggota kelas 12 Ipa 4 adalah salah satu hal yang bisa dibilang "ahuy" menurutku. Kalo dijelaskan secara singkat, kelasku adalah kelas yang sangat multikultural dengan adanya keturunan orang cina, batak, arab, jawa, dan orang timur. Karena begitulah, kesan pertama yang aku dapat ketika masuk kekelas 12 Ipa 4 adalah "Rame cok!"
Di kelas 12 Ipa 4 aku bener bener kesentuh sama apa yang namanya bareng bareng. Mulai dari foto bareng, nyontek bareng, bolos pelajaran bareng, ujian bareng, nunggu pengumuman bareng, dan hal hal lainnya. Singkatnya, aku sadar kalo sendirian emang kadang dibutuhin orang orang, tapi kalo liat anak anak yang udah ketawa lepas bareng bareng, rasanya ga mungkin tetep ngerasa dingin sedangkan ada beberapa matahari yang bersinar terang tepat disampingmu.
Azek.
Aku juga belajar, sebagai orang yang sering ngomong seenak udel sendiri, kalo lawakan yang bener adalah tertawa bersama sama, bukan menertawakan seseorang lalu menertawakannya secara bersama sama. Itu bukan lawakan yang benar, itu sebuah hinaan yang nyata.
Aku juga belajar, bahwa kerja sama itu penting. Dalam hal apapun. Bahkan kejahatan yang terstruktur dengan baik akan dengan mudah mengalahkan kebaikan yang tidak terorganisir. Nyontek selama ulangan misalnya.
Dan, malam ini kami berkumpul. Bersama sama tertawa dalam gelap malam dan terang bulan yang indah. Saling tertawa seakan akan tak akan pernah terpisah. Saling bercerita seolah malam tak ada akhirnya. Saling mendoakan satu sama lain, berharap malam ini dan kenangannya tak akan terlupa. Bahwa hubungan yang mengaitkan kita tak akan terputus. Bahwa tak ada perpisahan untuk persahabatan yang besar ini. Bahwa kita semua, anak Ipa 4, akan tetap terhubung selamanya.
Setelah waktu berlalu, banyak hal yang berubah. Seperti nama SVMP. Super Vespa Merah Putih. Memang sekilas nama itu sama sekali tak berarti. Tapi kalau kau, menanyakan padaku, apakah Super Vespa Merah Putih bagimu, aku akan dengan bangga dan kepala tegak menjawab.
"Keluarga"
Dan tak pernah ada jarak yang terlalu jauh untuk keluarga untuk bersama.
Di kelas 12 Ipa 4 aku bener bener kesentuh sama apa yang namanya bareng bareng. Mulai dari foto bareng, nyontek bareng, bolos pelajaran bareng, ujian bareng, nunggu pengumuman bareng, dan hal hal lainnya. Singkatnya, aku sadar kalo sendirian emang kadang dibutuhin orang orang, tapi kalo liat anak anak yang udah ketawa lepas bareng bareng, rasanya ga mungkin tetep ngerasa dingin sedangkan ada beberapa matahari yang bersinar terang tepat disampingmu.
Azek.
Aku juga belajar, sebagai orang yang sering ngomong seenak udel sendiri, kalo lawakan yang bener adalah tertawa bersama sama, bukan menertawakan seseorang lalu menertawakannya secara bersama sama. Itu bukan lawakan yang benar, itu sebuah hinaan yang nyata.
Aku juga belajar, bahwa kerja sama itu penting. Dalam hal apapun. Bahkan kejahatan yang terstruktur dengan baik akan dengan mudah mengalahkan kebaikan yang tidak terorganisir. Nyontek selama ulangan misalnya.
Dan, malam ini kami berkumpul. Bersama sama tertawa dalam gelap malam dan terang bulan yang indah. Saling tertawa seakan akan tak akan pernah terpisah. Saling bercerita seolah malam tak ada akhirnya. Saling mendoakan satu sama lain, berharap malam ini dan kenangannya tak akan terlupa. Bahwa hubungan yang mengaitkan kita tak akan terputus. Bahwa tak ada perpisahan untuk persahabatan yang besar ini. Bahwa kita semua, anak Ipa 4, akan tetap terhubung selamanya.
Setelah waktu berlalu, banyak hal yang berubah. Seperti nama SVMP. Super Vespa Merah Putih. Memang sekilas nama itu sama sekali tak berarti. Tapi kalau kau, menanyakan padaku, apakah Super Vespa Merah Putih bagimu, aku akan dengan bangga dan kepala tegak menjawab.
"Keluarga"
Dan tak pernah ada jarak yang terlalu jauh untuk keluarga untuk bersama.
Komentar
Posting Komentar