Mari Membuat Sitkom

Setiap orang punya sesuatu yang bakal mereka lakukan kalo impian mereka terwujud. Impian gue saat ini adalah menjadi seorang tim creative dari sebuah televisi swasta nasional. Gue pengen jadi seorang tim creative karena emang gue punya semangat untuk memberikan tayangan televisi yang ga hanya cerdas, namun juga membangun dan memiliki nilai yang bisa disampaikan. Karena itulah, ketika misalnya gue alhamdulillah jadi tim creative, gue akan ngajuin proposal buat bikin sebuah sitkom.

Iya sitkom.

Karena menurut gue, ranah komedi adalah ranah paling asik buat nyentil beberapa aspek yang genre (wkwkwk) lain ga bisa lakuin. Misalnya parodiin seseoranglah, ngeparodiin acara tv lah, sampe ngeparodiin tayangan jessica, komedi pasti dengan gampang masuk dan membuat orang ketawa dan mengamini apa pendapat kita yang bisa secara tersirat atau tersurat ada dalam komedi yang kita bawakan.

Kita juga bisa ngebuat sebuah komedi satir, sebuah komedi ironi yang kayaknya cocok sama bangsa indonesia, bukan tanpa alasan karena menurut gue, beberapa hal yang sebenernya ironi, justru bisa jadi sebuah komedi yang menohok.

Trus kenapa harus sitkom? bukannya banyak talkshow yang bernuansa komedi yang suka ngasih sentilan sentilan moral?

Karena menurut gue, sebuah sitkom adalah sebuah drama komedi yang bebas, yang isi atau alurnya bisa dengan mudah dicomot dari kehidupan sehari hari masyarakat pada umumnya. Orang tak butuh waktu dan pemahaman yang berbelit belit ketika mereka disuguhkan sesuatu yang sudah akrab diterima oleh mereka, iya kan?

Lagipula ga semua talkshow membahas nilai sosial secara sering, banyak yang mengutamakan salah satu sisinya aja, misalnya komedinya aja. Bukan ga bagus mereka terus menonjolkan komedinya, namun gue juga pengen orang yang nanti nonton sitkom ini mereka bisa lebih melek soal dunia. Atau kalo misalnya terlalu gede, minimal melek sama masalah yang ada di Indonesia dulu aja deh.

Lalu kalo latar sitkomnya? Gue pengen sebuah sitkom yang bernuansa mahasiswa, kuliah, sama pengajaran. Karena menurut gue, dimensi yang bisa dibawa dari kisah seorang mahasiswa bisa banyak banget, bisa seputar temen kosnya yang beda agama, beda suku, beda pemahaman politik, macem macem. Bisa juga ngebahas tentang lingkungan si mahasiswa sendiri, dari yang ngebahas tukang sayur sok politis, tukang laundry yang pragmatis, penjual nasi goreng yang kadang melankolis, sampe penjaga kos yang sifatnya kadang manis, kadang sadis. Banyak kan?

Karena itu, jika seandainya di tahun tahun berikutnya kalian mendapati dalam sebuah tv nasional ada sebuah sitkom yang menghibur dan menyentuh, doakanlah. Siapa tau dibelakang layar sitkom tersebut ada gue.

Semoga

Komentar